Sumenep-, Semenjak awal tahun 2024, tarif disejumlah destinasi wisata (DTW) mengalami kenaikan, seperti di pantai Lombang, Slopeng dan Museum Keraton Sumenep, tentunya hal tersebut didasari dengan apa yang disebut dengan istilah ‘Regulasi’, yaitu mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 01 Tahun 2024.
” itu adalah sebuah kebijakan yang sangat gegabah dan pada akhirnya merugikan pariwisata Sumenep sendiri secara jangka panjang, coba kaji dulu, sudah maksimal kah infrastruktur dilokasi DTW, dan apakah data kunjungan wisata itu benar adanya, atau sekedar formalitas agar tidak dimarahi Bupati saja?, ini keblinger berkepanjangan, karena terus dirawat “, ungkap Anshori, Aktifis Pariwisata Madura.
Anshori lebih terperinci menyebutkan, bahwa dari sisi infrastrukturnya saja masih minus, masih banyak yang harus dibenahi, sehingga perlu adanya indikator kepuasan wisatawan paska berkunjung ke Kabupaten Sumenep.
Sementara itu dari sisi data kunjungan wisata, apakah itu sudah akurat dan benar, karena menurut Anshori, secara logika ketika ada peningkatan dari waktu ke waktu, berarti seharusnya dari sisi PAD sektor Destinasi Wisata (DTW), Sumenep mengalami surplus, tapi faktanya malah sebaliknya, sehingga dinas terkait menurutnya, perlu dievaluasi total, bahkan bila perlu dipihak ketigakan, agar pengelolaannya bukan melalui proses birokrasi lagi.
” coba kita bayangkan bersama dari apa yang sudah saya jelaskan, keblinger kan pikiran orang ini, sudahi keblingeran itu, kepala daerahnya adalah sosok yang visioner dalam bidang pariwisata, tapi kenapa juga bawahannya seperti ini “, singgungnya.
Anshori juga menambahkan bahwa Destinasi Wisata Sumenep ini ibaratkan sebuah barang, maka harusnya, kondisi sebuah barang harus realistis dengan nominal yang dibanderol, karena menurutnya ketika dipaksakan dengan tarif atau harga yang tidak sesuai, maka hanya kehancuran yang menanti.
” tolong jangan korbankan masa depan pariwisata Sumenep dengan formalitas yang hanya demi prestasi saja, berprestasilah sesuai kemampuan anda, jangan malah berdampal negatif terhadap sebuah hal yang lebih besar “, harap Anshori.(shinta)