Sidoarjo-, Belakangan beberapa lembaga survey independent cukup getol membahas sosok Bupati Sumenep Achmad Fauzi yang cenderung mendampangi Khofifah nantinya, namun berbagai persoalan pun turut serta meredupkan cahaya sinar orang nomor 1 di Kabupaten Sumenep tersebut.
” terkesan ada dua sisi yang tumbuh disatu wadah, namun tujuannya berlawanan, satu sisi mempercantik dan satu sisi lainnya memperburuk, semoga ini menjadi evaluasi untuk jangka pendek dan jangka panjang, khawatir terlanjur capek, eh malah ada yang nggembossi, kasihan aja “, ungkap Tatang Warisman, pengamat politik Jawa Timur.
Lebih lanjut Tatang juga menguraikan bahwa sejauh pengamatannya, Cak Fauzi (sapaan akrab), dikenal dengan pengembangan daerahnya dari sisi pariwisata dan berbagai eventnya, dikategorikan nyaris gagal, hal tersebut menurutnya di 2 event tingkat Jawa Timur, digelar malah menuai kegagalan dan merusak image Cak Fauzi sebagai orang nomor 1 di Sumenep, seperti event Drag Race yang dibubarkan paksa oleh takmir masjid dan event Festival Dewi Cemara yang digelar di Sumenep dan dihadiri oleh seluruh Kabupaten Kota se-Jawa Timur, yang diwarnai dengan pertikaian antara 2 kelompok musik tradisional, lantaran ketidaksiapan panitia penyelenggara yang notabene sebagai tuan rumah pelaksana.
” 1 kali kesalahan boleh lupa, namun 2 kali kesalahan itu sangatlah fatal, terlebih ditahun politik, maka hal ini kami artikan, bak ‘ TAMPARAN ‘ keras, semoga segera dibenahi “, terang Tatang.
Tatang juga berharap Cak Fauzi mengevaluasi gerakannya dengan cepat dan maksimal, karena ibaratkan perumpamaan, ‘ nila setitik, rusak susu sebelangga ‘, menjadi referensi atau acuan kebijaksanaan sebagai pemegang kebijakan, karena kemajuan Jawa Timur terletak pada pemikiran yang maju para pemimpinnya dengan pola pikir yang visioner dan inovatif.(mil)
